Hantu yang Penakut |
Nama siswa
: Melissa Zarkasie
Kelas/no
: VII-7/24
Hari/tanggal :
Senin, 7 September 2015
Judul Buku : Hantu
yang Penakut
Penerbit : PT
Penerbitan Saran Bobo
Pengarang : Dwiyanto
Tahun Penerbit :
2008
Jumlah Halaman : 10 halaman
Jenis Buku : Fiksi
Isi :
Bicol adalah hantu yang penakut.
Padahal ia bertugas untuk menakut-nakuti manusia. Bicol selalu menolak bila
ditugaskan di kuburan. Alasannya karena takut. Bicol tidak pernah betah di
kuburan kalau waktu malam hari. Alasannya karena sepi, apalagi kalau hujan
turun, udaranya juga sangat dingin. Nah, itu alasannya kalau Bicol ditugaskan,
Bicol pasti lari pulang.
Perbuatan
Bicol akhirnya diketahui oleh petugas piket, saat ia datang untuk memeriksa hantu-hantu
yang ditugaskan. Petugas piket langsung melaporkan perbuatan Bicol kepada Ketua
Regu Hantu. Petugas piket berkata bahwa Bicol lari dari tugasnya. Ketua Hantu Regu
marah dan memanggil Bicol.
Bicol ditanya dan alasannya karena ia
takut, ia juga berkata bahwa dingin di sana, kadang daun-daun bergerak sendiri,
banyak bunyi-bunyi serangga. Bicol bercerita dengan ketakutan, Pak Ketua
mengomel-omeli Bicol, “kapan kau bisa menakut-nakuti manusia kalau kau sendiri
ketakutan?!” omel Pak Ketua.
Bicol terdiam sebentar, kemudian ia
menjawab, ”Tapi...mengapa kita harus menakut-nakuti manusia. Pak Ketua? Apa
gunanya? Mengapa kita tidak bersahabat saja?”, Pak Ketua menjawab “Itu memang
sudah peraturan di dunia hantu”. Suasana sedikit memanas.
Akhirnya Bicol mengalah, Bicol berkata
ia mau bertugas di kuburan tapi harus ada temannya, Pak Ketua setuju. Lalu Pak
Ketua mengutus dua hantu untuk menemaninya. Lalu mereka ke kuburan, ada penjual mie rebus dengan gerobaknya.
Temannya ingin menggoda penjual itu.
“Mie tiga porsi ya, Pak” teriak Dua
hantu itu. Penjual mie itu berhenti dan membuatkannya. Si penjual mie mencari
asal suara tadi untuk menghantarkan mienya, tapi penjual itu tidak melihat, penjual
itu menengok ke kanan dan kiri, dan akhirnya penjual itu lari ketakuatan dan
meninggalkan gerobaknya sendiri. Teman-temannya mendatangi Bicol, “Ini yang namanya melakukan tugas
dengan baik” kata teman-teman Bicol. Ternyata Bicol tetidur nyenyak, ia tertidur
sampai jatuh, kedua hantu itu marah, lalu mereka meninggalkan Bicol sendiri. Saat
ia terbangun ia terkejut karena ditinggal sendiri.
Lalu Bicol berteriak “Tolong!!”, lalu
ia tersandung batu nisan, Bicol terguling-guling, dan berteriak “Tolong...ada
hantu yang menjegalku!” seru Bicol sambil ketakutan. Tiba-tiba ada petugas
piket “Ada apa Bicol?”, Bicol menjawab “Ada hantu pak....”, “Masak kamu
takut?,kamukan juga hantu..”jawab petugas dengan marah.
Akhirnya Ketua Regu menugaskan siang
hari. Di siang hari manusia tidak takut pada hantu, jadi Bicol tidak perlu
menakut-nakuti manusia, ”Hahaha, sandiwaraku berhasil” kata Bicol dengan
girang.Ternyata Bicol bersandiwara mejadi hantu yang penakut. Sekarang ia
bekerja di perpustakaan tua. Bicol merasa nyaman. Bicol bisa membaca buku.
“Selamat Siang!” kata Bicol pada pengunjung perpustakaan itu. Anak pengunjung
menjawab “Selamat Siang Bicol!”. Bicol sangat gembira sekarang bisa berteman
dengan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar